Sebuah persimpangan (11 januari 2017)

Kemarin, Kita sampai pada sebuah persimpangan. Jalan yg akan membawa kepada impian kita masing-masing, iya masing-masing. Kita sudah memutuskan untuk tidak lagi bersama dalam hubungan yg entah apa namanya. Mengakhiri sesuatu yang entah sejak kapan kita memulainya. Aku tidak menyesal, sama sekali tidak. Aku pun tau, kita telah menggali perasaan terlalu dalam hingga kita terlupa, terbuai dalam indah semunya.
Tapi itu sudah kemarin.
Sekarang dan nanti, tidak akan sama lagi. Kita akan sama-sama memperbaiki diri, bermetamorfosa. Meski kita tau perasaan masing-masing, perasaanku padamu, sungguh aku tidak ingin mengubahnya. Aku masih mendoakan mu, bolehkah?
Aku bilang padamu, aku akan siap apapun yg terjadi, dan sekarang akan ku buktikan. Tapi maaf, segala sesuatunya perlu proses. Aku belum sepenuhnya bisa melepasmu. Tapi percayalah, tidak lama lagi aku pasti bisa. Toh aku sudah terbiasa dengan dirimu yg tanpa kabar, yg sibuk seharian, yg pertemuan kita hanya sebatas selamat pagi dan selamat malam. Aku sudah terbiasa,  walau kadang tumpah air mata. Besok, pasti akan lebih mudah.
Kamu ingat? Beberapa hari lalu aku meminta alamatmu? Ada kotak yg seharusnya sudah sampai ditanganmu. Maafkan aku, aku masih pelupa. Tapi dibalik sesuatu, pasti terselip hikmah. Mungkin aku diberi waktu untuk membuka kembali kotak itu. Memunguti sekian banyak surat yang kutulis untuk kamu. Iya, banyak sekali. Sama banyaknya dengan hal-hal yg terlewat untuk kuceritakan padamu saat kita masih bersama.
Tapi aku akan membungkus rapi kotak itu lagi, ahh tidak, aku akan menggantinya dengan kotak baru. Benda-benda itu, bukan agar kamu mengenang aku. Tidak. Tapi memang itu milikmu, untukmu.
Kamu boleh melupakan aku, kamu boleh melupakan segala hal yg sudah kita ukir dalam sebuah perjalanan cinta.
Ada sebuah ruang di dalam hatiku, aku tidak akan mencari orang lain untuk mengisinya, akan kujadikan itu ruang ternyaman jika suatu saat nanti kamu 'pulang'. Terimakasih sudah membuatku berani menatap dunia, terimakasih sudah menciptakan banyak ruang pemikiran baru, terimakasih sudah hadir dan mewarnai masa-masa remajaku, terimakasih sudah mengenalkan cinta kepadaku, dan terimakasih sudah menjadi bagian dari proses pendewasaan seorang aku. Terbanglah!! Gapailah apa yg ingin kamu gapai.  Dari sini, doaku untuk kebahagiaanmu, keberhasilanmu. Selamat berproses, sampai jumpa di ujung jalan di depan sana.  Kita akan bertemu disana.

Nb: sampaikan salamku untuk ibumu

Komentar

Postingan Populer